Bali, Jurnalhariini.com, 24 Mei 2024 – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati mendorong seluruh negara untuk berkolaborasi dan mengambil langkah konkret dalam memitigasi dan mengatasi dampak perubahan iklim. Menurutnya, perubahan iklim harus mendapat perhatian serius karena mengancam keberlangsungan kehidupan umat manusia.
Hal ini disampaikan Dwikorita dalam sesi bertajuk Special Session 9: Estabilishing Cooperation for Centre of Excellence for Water and Climate Ressilience, 10th World Water Forum (WWF). Dwikorita menegaskan bahwa persoalan krisis air sebagai dampak perubahan iklim tidak dapat diselesaikan hanya melalui pertemuan, seminar, dan meeting. Menurutnya, yang terpenting pertemuan tersebut menghasilkan komitmen dan aksi konkrit yang memiliki dampak besar terhadap persoalan yang dihadapi seluruh negara tersebut.
“WWF telah berlangsung selama 30 tahun dan krisis air global telah menjadi isu selama puluhan tahun. Namun, kita masih sering gagap dalam menghadapinya meskipun sudah banyak penelitian dan teknologi yang tersedia,” kata Dwikorita di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jum’at (24/5/2024).
Dihadapan para delegasi negara peserta dan undangan WWF 2024, Dwikorita mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk memperkuat mitigasi perubahan iklim dan krisis air adalah melalui pembentukan dan penguatan koordinasi antar Pusat Unggulan (Centre of Excellence (CoE) yang sudah ada. Dengan demikian, setiap negara dapat saling bertukar pengalaman, praktik baik dan data yang dibutuhkan dalam menghadapi berbagai situasi Cuaca.